Author : Prof. Dr. H. Ashadi, Guru Besar FKIP UNS
Dalam ayat ini, kata pelajaran yang dimaksud adalah Al Qur’an .Penyakit dalam dada apa maksudnya. Didalam dada kita ada ego dan emosi, ada nafsu-nafsu kita. Dari nafsu-nafsu kita inilah akan dapat muncul berbagai penyakit.
Nafsu ingin dihargai oleh orang lain secara berlebih akan muncul mudah tersinggung, sakit hati, marah/ ngomel jika nasehatnya tidak didengar, kita marah kalau orang lain menganggap kita kurang pandai, marah jika pendapatnya/ usul/ sarannya tidak dipakai, jengkel jika suami tidak memuji apa-apa yang diusahakan istri dan sebaliknya, jengkel kepada mertua jika kurang mendapat tempat yang sama diantara para menantu, Jengkel pada suami karena dianggap sudah kurang perhatian dan lebih memperhatikan pekerjaan kantornya. Seorang anak marah jika apa yang diinginkannya tidak disetujui orang tua, entah karena beda pendapat atau menyangkut uang dan orangtua sedang tidak punya uang.
Dari ego yang tinggi muncul kesombongan, keserakahan, mengambil hak orang lain, meremehkan orang lain, menguasai suami tanpa mau mengerti bahwa suami punya orangtua dan saudara, lupa mensyukuri apa-apa yang telah diberikan oleh Alloh tetapi malah membanggakan diri dan sombong, merasa dari kalangan terpelajar, dari orang yang berderajat lebih tinggi,merasa ibadah dan pengetahuan agamanya sudah lebih baik dari orang lain. Dari ego yang tinggi muncul keinginan bahwa orang lain harus mau dan mampu berpikir seperti apa yang dipikirkannya, mudah marah, memaksakan kehendak, merasa paling benar, bila punya keinginan harus dan harus, segera, menjadikan kita sulit untuk memaafkan orang lain, menyebabkan kita merasa kitalah yang paling benar, dsb.
Emosi kita dapat menyebabkan kita kehilangan kesabaran, mudah marah, melakukan kekerasan, menghujat, menyebabkan kita kehilangan sebagian pikiran jernih kita, dsb. dst.
Coba kita cermati lebih jauh, jika ego dan emosi kita tidak kita kendalikan, maka kita akan merugi. Jika kita tidak menjadi pemaaf, bisa jadi akan berlanjut dendam pada seseorang. Jika ini terjadi coba kita berfikir apakah hidup ini nyaman. Jika kita suka dendam dengan orang lain, benci maka berbagai penyakit dapat muncul, orang akan sering tegang, akan depresi, yang dapat berakibat penyakit fisik bermacam-macam, setidaknya merasa badan kita tidak nyaman. Jika emosi kita sering muncul, sering meledak, sering marah, sebentar-sebantar emosi, hal yang kecil saja marah, maka sebenarnya kita sendiri secara jujur tindakan-tindakan kita itu menyebabkan badan kita tidak enak. Coba renungkan, apa untumgnya orang yang marah, benarkah kita merasa masalah kita selesai setelah marah? Bagaimana perasaan orang yang kita marahi. Bagaimana jika yang dimarahi itu kita.
Sekarang ini banyak penyakit yang disebut psikosomatis, yaitu penyakit yang penyebabnya sebenarnya psikis tetapi akibatnya berupa sakit fisik, sebagai contoh sakit gula. Sakit gula dapat berlanjut jika gula darah kita selalu tinggi maka kolesterol mudah mengendap di mana-mana. Akibat daripadanya bisa terjadi penyumbatan di pembuluh darah jantung, di pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak. Sampai sekarang belum ada solusi untuk penyakit gula. Yang biasa dilakukan adalah olah raga yang cukup dan diet (menurut dokter). Ampai sekarang tidak ada dokter yang dapat menyembuhkan sakit gula (Diabetes), bahkan sampai dokter-dokter di luar negeri. Pada hal banyak pasien saya yang nurut saya nasehati, saya ajak kembai ke Al Qur”an, alhamdulillah sembuh hanya sekitar 2 s/d 3 minggu gulanya normal.
Al Qur’an penyembuh maksudnya jika kita pelajari dengan benar dan kita ikuti petunjuk-petunjuknya maka insyaAlloh kita terhindar dari penyakit yang awalnya dari ego dan emosi kita. Banyak petunjuk dalam Al Qur’an yang sering kita lupakan, seperti Jadilah engkau pemaaf (Al-A’raaf, 199), .. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar Al Baqoroh 153. Coba renungkan Al Baqoroh 153, jika kita mengatakan sabar itu ada batasnya apakah ini berarti kita sudah tidak sabar lagi dan berarti juga kita mulai tidak mau dekat dengan Alloh lagi?.
2. Musibah (termasuk sakit) adalah disebabkan oleh perilaku kita yang kurang terpuji.
Azab yang dekat maksudnya sakit, siksa besar adalah siksa di neraka kelak. Kalau orang diberi sakit, sebenarnya sedang diingatkan oleh Alloh karena melakukan dosa yang diulang-ulang. Sakit sebenarnya merupakan gambaran bagaimana kita akan disiksa kelak diakhirat
42. Asy Syuura
Hati-hati dalam hal ini, bahwa yang dapat menolong, yang dapat menyembuhkan hanyalah Alloh, atas ijin Alloh. Kalau yang dapat menolong hanyalah Alloh, sedang sakit disebabkan oleh perilaku kita yang kurang terpuji (dosa), maka solusinya adalah mengakui dosa kita kemudian mohon ampun.
Ini ayat yang lumayan berat, yaitu kalau kita ingin do’a kita dikabulkan supaya kita melakukan semua perintahNya. Apa saja perintah Alloh? Ini dapat dilihat dalam Al Qur’an dan As sunnah.
Adab berdoa.
Menjadi pemaaf adalah perintah, jika kita tidak pemaaf mungkin kita akan mudah jengkel, dendam. Jika demikian maka tentu akan diperingatkan oleh Alloh dengan sakit. Jika kita jengkel terus, marah, maka akan sakit darah tinggi. Jika jengkel terus lama-lama dendam akan kena hepatitis.
Jangan pernah kita merasa lebih baik dari orang lain dihadapan Alloh. Orang yang baik di mata Alloh adalah orang yang selalu patuh menjalankan perintahNya. Dan merekalah orang-orang yang akan bahagia didunia maupun diakhirat. Kenapa demikian? Orang patuh pada Alloh pastilah memiliki tingkat kesabaran yang sangat tinggi. Jika demikian maka pasti Alloh dekat dengan mereka. Jika dekat dengan Alloh pastilah do’anya dikabulkan. Ingin punya rumah insyaAlloh Alloh berikan, ingin punya kendaraan agar lebih mudah bersilaturrahmi kepda saudara-saudanya insyaAlloh Alloh berikan. Ingin dapat suami yang sholeh yang sabar yang care terhadap istri dan anak, yang selalu mengajak ke jalan Alloh, insyaAlloh akan berikan.
12. Jangan berkata buruk
Kalau Alloh tidak suka ucapan buruk dan kita melanggarnya tentu akan diperingatkan. Peringatan bisa berupa sakit yang tak kunjung sembuh.
Kita diperintahkan untuk mensyukuri nikmat-nikmat yang kita terima dan dilarang mengingkari nikmat tersebut. Dapatkah kita tuliskan berapa banyak Alloh telah melimpahkan kenikmatan pada diri kita. Diberikan mulut bisa bicara, diberikan mata yang bisa melihat,diberikan kaki yang dapat berjalan dan berjuta nikmat lainnya.
Kita diberitahu bahwa jika kita pandai mensyukuri nikmat maka Alloh akan menambahkan nikmat lagi.
Www.http://www.rohmadi.info/web/read/al-quran-penyembuh-penyakit-musibah-azab-dan-doa/